Jumat, 21 September 2012

SURAT TERBUKA BUAT CALON ISTRIKU

Dear calon istri dan ibu dari anak-anakku.

Sebelumnya perkenalkan nama saya --------------------. Saya lahir di ----------- pada tanggal 27 Ramadhan 1409H. Saat ini saya bekerja sebagai seorang terapis bekam di kota ---------. Dan saya sedang merintis usaha dagang
.

Perlu anti ketahui saya bukanlah orang kaya ataupun keturunan orang kaya. Saya dari keluarga yang biasa-biasa saja. Walau pun saya bukan dari keturunan orang kaya tapi saya berusaha untuk menjadi kaya. Kenapa? coz Islam membutuhkan orang-orang kaya. Untuk itu saya harus kaya.

Saya orang yang pendiam. Tidak banyak bicara. Tetapi ketika ketemu orang yang cocok di ajak diskusi bisa ja ana jadi oranng yang sedikit cerewet. Oya saja sangat jarang memulai pembicaraan.

Saya dalam hal-hal tertentu sangat sensitif. Contoh ketika denger ada suara Musik di dalam rumah saya, saya akan marah. Biasanya marah ku tidak dengan kata-kata tetapi dengan diamnya diriku dan juga mukaku yang terlihat masam. Saya sangat membenci musik & saya harap anti pun benci terhadap musik.

Ketika marah ana tidak suka main tangan. Ekspresi marah ana biasanya diam dan bermuka masam. jadi nanti ketika kita telah jadi suami istri ana harap anti memahami kondisi ana. Dan ana berharap ketika ana marah biarkan dulu ana sendiri jangan diganggu. Karena ketika marah ana lebih suka menyendiri. Nah ketika kemarahan ana sudah reda, maka mulailah ajak ana diskusi prihal apa yang menyebabkan ana tadi marah. Dengan lembut tentunya.

Oya perlu di ketahui bahwa anti bukanlah cinta pertamaku. coz My first Love just for Allah & Rasul-Nya. yang kedua kepada kaum muslimin dimanapun mereka berada. yang ketiga kedua orang tuaku. yang keempat baru dirimu.

jadi saya harap anda mau menerima kalo saya lebih mementingkan Allah, kaum muslimin dan juga kedua orang tuaku dibanding dirimu.

jika satu saat nanti kita sudah punya agenda untuk berlibur. tapi ternyata 3 hari sebelum keberangkatan kita saya mendapat tugas, saya harap anda mau mengerti.

Saat ini saya belum memiliki sebuah rumah. Tetapi saya akan berusaha mencarikan tempat berlindung dari panasnya matahari dan dinginnya udara malam.

saya tidak akan mendzolimi dirimu. Pabila nanti saya khilaf jangan segan untuk mengingatkan kekeliruanku. maafkanlah diriku yang nantinya tidak lagi memiliki banyak waktu untuk dirimu. karena pekerjaanku nanti yang menuntutku untuk sering keluar kota. (pekerjaanku sebagai seorang praktisi pendidikan anak.) pekerjaan yang akan saya jalani beberapa tahun kedepan.

demikian pernyataanku.
aku akan berusaha menerima segala kekurangan dirimu.

demikian surat ini. pa bila da salah2 kata saya mohon maaf.

Lampung,22 september 2012
ttd




-----------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar