Rabu, 05 September 2012

TEROR DI NEGRI SINGA

Pukul 20.00 kepala PELOR(Pembrantas Link Teror) menyiapkan anggotanya untuk melaksanakan penyergapan teroris di Bendungan, Negri Singa. Pukul 01.00 3 orang
pemuda duduk-duduk di pinggiran desa Bendungan.
Taklama datanglah rombongan anggota Pelor berjumlah 20 orang pimpinan Kolonel Edi. Tanpa membuang waktu tim Pelor mulai menembaki ketiga pemuda itu. Baku tembakpun tak terhindarkan. 15 menit baku tembak itu terjadi. 2 orang terduga teroris tewas dan satu anggota tim Pelor tewas. sedangkan 1 terduga berhasil meloloskan diri.
Selesai penyerbuaan serombongan orang dari berbagai media yang sudah standbay di sekitaran TKP pun bermunculan. Mereka mulai meliput kejadian yang baru saja terjadi. Mereka mengabarkan bahwa Tim Pelor telah berhasil melumpuhkan 2 terduga teroris.
Sepanjang pagi semua media khusus berita mewartakan kejadian dini hari tadi. Mereka mengulang-ulang berita tersebut. Akhirnya masyarakat memiliki pemikiran bahwa yang telah dilumpuhkan oleh anggota tim Pelor adalan teroris.
Tim independent berusaha mencari informasi lebih jauh tentang kedua terduga teroris itu. Setelah melakukan infestigasi. Di dapatlah kesimpulan bahwa mereka adalah preman yang biasa nongkrong di pinggiran desa Bendungan.
Mereka bukanlah teroris, ternyata media itu berbohong. dan ternyata kejadian itu adalah hasil rekayasa. ntah apa tujuan adanya sinetron ini. apakan motif adanya sinetron ini untuk menutup kasus besar yang tenga melanda para petinggi Negri Singa ini. atau dengan alasan politik. ntahlah?
yang jelas media telah menyebarkan berita bohong. media telah menciptakan persepsi negatif terhadap satu kelompok.
sinetron seperti ini, sering terjadi di Nergi Singa. Sinetron ini di buat demi kepentingan beberapa pihak. untuk kejadian di desa bendungan sinetron ini di buat untuk menyenangkan tuannya. mereka sengaja membuat pertunjukan ini dalam rangka menyambut duta dari negri tuan mereka.
sebuah sinetron tentunya ada sutradaranya, penulis naskahnya, dan ada juga sponsornya. sinetron ini tentunya akan memberi keuntungan kepada para sponsor. dan sutradara mau membuat sinetron ini karena ia mendapatkan bayaran yang besar.
cerita ini fiktif. namun bisa saja menjadi kenyataan. kita sebaiknya tidak lantas percaya dengan apa yang diwartakan baik oleh media cetak dan juga media elektronik. kenapa? karena media bisa mengubah A menjadi Z.
contoh kita tahu macan itu adalah kucing besar yang mengaum. namun ketika semua media mengatakan macan itu adalah kucing. dan terus mengulangi informasi tersebut. akhirnya persepsi pemirsa akan berubah. JANGAN LAH KITA TERLALU MEMPERCAYAI MEDIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar