UMMU
SULAIM 2
Kesabaran Ummu Sulaim
Suatu ketika anak laki-laki Abu Thalhah sakit parah. Pagi
hari itu Abi Thalhah seperti biasanya ia pergi kepasar untuk berdagang. Pada
siang hari Allah mencabut nyawa
putranya Abu Thalhah.
putranya Abu Thalhah.
Ummu Sulaim berkata kepada budak-budaknya, “janganlah kalian
menyampaikan berita duka ini kepada Abu Thalhah, sampai aku yang
memberitahukannya.” Ummu Sulaim pun merapihkan jenazah putranya. Lalu ia
menyiapkan makan malam untuk suaminya.
Malam menjelang Abu Thalhah pulang kerumah. “Wahai Ummu
Sulaim bagaimana keadaan putra kita” Tanya abu Thalhah. Ummu Sulaim menjawab “
keadaannya sekarang lebih tenang dari sebelumnya”.
Ummu Sulaim menyuruh Abu Thalhah untuk memakan makanan yang
telah disiapkannya. Selesai makan Ummu Sulaim pun berdandan secantik mungkin.
Hal ini membangkitkan gairah Abu Thalhah. Lalu mereka pun bercumbu.
Setelah selesai Ummu Sulaim berkata kepada Abu Thalhah, “
Wahai Abu Thalhah, ada seorang saudagar memberikan pinjaman harta kepada
beberapa warga, satu ketika sang saudagar hendak mengambil harta yang
dipinjamkannya kepada warga. Namun para warga enggan mengembalikan, bahkan
mereka marah-marah terhatap si saudagar. Menurut anda bagaimana?”
Abu Thalhah menjawab “ sungguh tidak benar apa yang di
perbuat para warga itu. mereka tidak seharusnya marah-marah ketika si saudagar
hendang mengambil harta yang ditiitipkan kepada mereka.”
“ sesungguhnya anak adalah titipan yang Allah berikan kepada
manusia. Begitu pun anak kita. Dan Allah telah mengambil apa yang telah di
titipkan-Nya kepada kita.” Jelas Ummu Sulaim.
“ Apa maksudmu?” Tanya Abu Thalhah kebingunggan.
“ Sesungguhnya Allah telah mematikan anak kita.” Jawab Ummu
Sulaim.
Mendengar hal itu Abu
Thalhah marah. Keesokan paginya Abu Thalhah menghadap nabi dan menceritakan
perihal yang menimpanya semalam. Lalu nabi bersabda;” sesungguhnya Allah senang
dengan yang kalian perbuat semalam, dan Allah telah memberikan gantinya.”
Buah Kesabaran
Berkat kesabarannya Allah mengkaruniakan kepada keduanya 10
orang anak yang kesemuanya Hafidz Qur’an. Ada
juga yang mengatakan 11 anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar