Jumat, 31 Agustus 2012

UMMU SULAIM 2


UMMU SULAIM 2

Kesabaran Ummu Sulaim

Suatu ketika anak laki-laki Abu Thalhah sakit parah. Pagi hari itu Abi Thalhah seperti biasanya ia pergi kepasar untuk berdagang. Pada siang hari Allah mencabut nyawa
putranya Abu Thalhah.

Ummu Sulaim berkata kepada budak-budaknya, “janganlah kalian menyampaikan berita duka ini kepada Abu Thalhah, sampai aku yang memberitahukannya.” Ummu Sulaim pun merapihkan jenazah putranya. Lalu ia menyiapkan makan malam untuk suaminya.

Malam menjelang Abu Thalhah pulang kerumah. “Wahai Ummu Sulaim bagaimana keadaan putra kita” Tanya abu Thalhah. Ummu Sulaim menjawab “ keadaannya sekarang lebih tenang dari sebelumnya”.

Ummu Sulaim menyuruh Abu Thalhah untuk memakan makanan yang telah disiapkannya. Selesai makan Ummu Sulaim pun berdandan secantik mungkin. Hal ini membangkitkan gairah Abu Thalhah. Lalu mereka pun bercumbu.

Setelah selesai Ummu Sulaim berkata kepada Abu Thalhah, “ Wahai Abu Thalhah, ada seorang saudagar memberikan pinjaman harta kepada beberapa warga, satu ketika sang saudagar hendak mengambil harta yang dipinjamkannya kepada warga. Namun para warga enggan mengembalikan, bahkan mereka marah-marah terhatap si saudagar. Menurut anda bagaimana?”

Abu Thalhah menjawab “ sungguh tidak benar apa yang di perbuat para warga itu. mereka tidak seharusnya marah-marah ketika si saudagar hendang mengambil harta yang ditiitipkan kepada mereka.”

“ sesungguhnya anak adalah titipan yang Allah berikan kepada manusia. Begitu pun anak kita. Dan Allah telah mengambil apa yang telah di titipkan-Nya kepada kita.” Jelas Ummu Sulaim.

“ Apa maksudmu?” Tanya Abu Thalhah kebingunggan.
“ Sesungguhnya Allah telah mematikan anak kita.” Jawab Ummu Sulaim.

Mendengar hal itu  Abu Thalhah marah. Keesokan paginya Abu Thalhah menghadap nabi dan menceritakan perihal yang menimpanya semalam. Lalu nabi bersabda;” sesungguhnya Allah senang dengan yang kalian perbuat semalam, dan Allah telah memberikan gantinya.”

Buah Kesabaran

Berkat kesabarannya Allah mengkaruniakan kepada keduanya 10 orang anak yang kesemuanya Hafidz Qur’an. Ada juga yang mengatakan 11 anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar