BOROS DI BULAN RAMDHAN
Di bulan Ramadhan pengeluaran rumah tangga pasti meningkat.
Aneh rasanya, koq bisa meningkatnya? Padahal jatah makan rata-rata orang akan
berkurang karena puasa. Tapi kenyataannya pengeluaran di bulan ini jauh lebih
besar di banding dengan pengeluaran di bulan lainnya.
Bagaimana tidak terjadi peningkatan kalau porsi makanan
bertambah. Terutama untuk porsi buka puasa. Biasanya hidangan berbuka terdiri
dari hidangan pembuka, hidangan inti, dan juga hidangan penutup. Hidangan
pembuka umumnya es degan, es campur, es buah,
es koktail, gorengan, kurma dan hidangan lainnya.
es koktail, gorengan, kurma dan hidangan lainnya.
Untuk hidangn inti nasi lengkap dengan lauk-pauknya,
berbagai sayur. Utamanya lauk yang disediakan biasanya daging. Untuk hidangan
penutupnya biasanya mengunakan buah, kolak ataupun makanan lainya.
Kalau dilihat dari menu berbuka yang begitu komleks tentunya
akan menambah daftar belanja ibu-ibu. Dengan bertambahnya daftar belanja tentu
pengeluaran akan meningkat. Belum lagi ditambah naiknya harga barang memasuki
bulan Ramadhan. Seluruh barang naik harganya. Ini yang menyebabkan pengeluaran
rumah tangga membengkak.
Belum lagi ditambah pakaian lebaran buat anak-anak.
Rata-rata setiap anak akan mendapat minimal 3 stel pakaian. Tentu ini juga
meningkatkan anggaran belanja. Ditambah pembuatan atau pembelian kue lebaran
yang tentunya menguras kantong. Belum lagi bagi yang mudik tentunya tidak
sedikit uang yang harus dikeluarkannya. Karena semua angkutan akan menaikan
tarifnya. Kenaikan tariff ini berkisar 20-30% dari tarif normal.
Kebayangkan betapa borosnya kita di bulan Ramadhan ini. Kita
di sini masih bisa meniknmati kebahagian bertemu dan berkumpul bersama dengan
keluarga yang kita cintai. Kita masih bisa merasakan kebahagian dan keceriaan hari
lebaran.
Tapi bagaimana nasib saudara-saudara kita yang ada di negri
lain. Semisal di Suriah, Rahingya? Mereka saat ini dalam kondisi yang sulit.
Laki-laki dewasa dibunuh, di culik, dan juga di penjarakan. Para
wanita di perkosa oleh para tentara. Anak-anak pun tak lepas dari pemukulan dan
pembunuhan. Mereka berpisah dengan orang-orang yang mereka kasihi.
Apakah mereka bisa merasakan kemeriahan lebaran. Kita di
sini malah menghamburkan uang kita untuk membeli mercon. Yang kita gunakan
untuk menggangu orang. Di sana
yang mereka dengar desingan peluru dan juga dentuman bom.
Kita masih saja membeli baju baru padahal baju-baju kita
yang dulu masih layak pakai. Sedangkan mereka, baju yang mereka kenakan itulah
baju mereka yang tersisa. Kita masih bisa menikmati ketupat dan juga opor ayam
di hari lebaran. Sedangkan mereka, untuk mendapatkan sepotong roti saja sulit.
Rasulullah mengajarkan kita untuk berbagi dibulan Ramadhan
ini. Bukankah kita di syariaatkan untuk menunaikan Zakat Fitrah. Kenapa tidak
kita galang Zakat Fitrah dan kita berikan kepada mereka. Mari kita kurangi
bajet pengeluaran kita di sisa bulan Ramadhan ini dan kita sumbangkan buat
mereka. Kita kurangi jatah baju baru buat keluarga kita dan kita kumpulkan
beberapa pakain yang layak. Lalu kita berikan kepada mereka. Karena sungguh
mereka itu saudara kita.
Sesungguhnya umat Islam itu satu. Tidak ada batas wilayah
yang membatasi mereka. Umat islam itu laksana tubuh, apabila ada tubuh yang
sakit maka anggota tubuh yang lain akan merasakan sakit. Mereka itu saudara
kita. Sebagai umat Islam kita seharusnya merasakan juga apa yang mereka
rasakan. Kita seharusnya merasakan penderitaan yang mereka derita. Karena kita
ini satu. Tak peduli mereka berasal dari daerah mana. Selama kita mengakui diri
kita Islam maka kita sama dengan mereka. Karena kita satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar