UMMU
SULAIM 1
Ruimasha' Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Hiram bin Jundab bin 'Amir bin Ghanam bin 'Adie bin an-Najaar al-Anshariyah al-Khazrajiyah atau yang lebih kita kenal sebagai Ummu Sulaim
. Hayo pada kenal gak nih sama Ummu Sulaim. Kalo belum akan aku kisahkan kisahnya yang fenomenal.
Ummu Sulaim menikah dengan Malik ibnu Nadhar. Buah
pernikahan mereka adalah Anas bin Malik seorang sahabat yang mulia. Ummu Sulaim
adalah salah satu wanita Anshar yang masuk Islam. Malik ibnu Nadhar marah
ketika mengetahui Ummu Sulaim telah masuk Islam.
Malik ibnu Nadhar berkata kepada Ummu Sulaim “kenapa kamu
murtad?” ummu Sulaim menjawab “saya tidaklah murtad tetapi saya beriman”
Ummu Sulaim pun mengajari Anas mengucapkan kalimat Sahadat.
Mengetahui hal itu malik marah besar. “Ia berkata kenapa kamu merusak anakku”.
“ aku tidak merusaknya, aku mengajarinya dan membimbingnya.”
Suatu ketika Malik pergi ke Syam untuk berdagang. Di
perjalanan Malik bertemu dengan perampok. Malik pun tewas ditangan perampok
itu. mendengar berita kematian suaminya Ummu Sulaim bertekat tidak akan memberi
Anas makan sampai ia meninggalkan susuku. Dan Ummu Sulaim pun bersumpah tidak
akan menikah kecuali Anas telah dewasa. Ummu Sulaim menyerahkan Anas kepada
Nabi sebagai pelayannya.
MAHAR TERBAIK.
Kebaikan Anas dan Ummu Sulaim terdengar oleh Abu Thalhah,
seorang saudagar kaya. Ia hendak melamar Ummu Sulaim. Pada saat itu Abu Thalhah
masih musyrik. Abu Thalhah pun melamar Ummu Salamah dengan mahar yang nilainya
mahal sekali. Namun Ummu Sulaim menolaknya. Ummu Sulaim pun berkata kepada Abu
Thalhah “ tidak sepantasnya aku menikah dengan seorang yang musyrik. Tidakkah
engkau mengetahui wahai Abu Thalhah, bahwa sesembahan kalian itu diukir oleh
seorang hamba dari keluarga si Fulan. Sesungguhnya bila kalian menyalakan api
padanya pastilah api itu akan membakarnya ”.
Terasa sempitlah dada Abu Thalhah mendengar pernyataan Ummu
Salamah. Namun karena di landasi rasa cinta Abu Thalhah kembali lagi melamar
Ummu Salamah tetapi kini ia membawa mahar yang sangatlah istimewa.
Sebagai seorang muslimah, Ummu Salamah tidaklah silau dengan
banyaknya harta dan kedudukan seorang laki-laki yang melamarnya. Ia berkata
kepada Abu Thalhah” "Tidak pantas orang yang sepertimu akan ditolak wahai
Abu Thalhah. Akan tetapi engkau seorang kafir sedang aku seorang Muslimah yang
tidak pantas bagiku untuk menikah denganmu."
Lalu Abu Thalhah berkata, "Itu bukan kebiasaanmu."
Ummu Sulaim berkata, "Apa kebiasaanku?" Ia berkata, "Emas dan
perak." Ummu Sulaim menjawab,"Sesungguhnya aku tidak menginginkan
emas dan perak, akan tetapi aku hanya inginkan darimu adalah 'Islam'."
Abu Thalhah lalu berkata, "Siapakah orang yang akan membimbingku untuk hal itu?" Ummu Sulaim berkata, "Yang akan mengenalkan hal itu adalah Rasulullah SAW." Pergilah Abu Thalhah menemui Nabi SAW. Ketika itu Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya.
Saat melihat Abu Thalhah, Nabi SAW bersabda, "Telah datang kepada kalian Abu Thalhah yang nampak dari kedua bola matanya semangat keislaman." Lalu Abu Thalhah datang dan mengabarkan apa yang telah dikatakan oleh Ummu Sulaim terhadapnya. Abu Thalhah pun ahkhirnya menikahi Ummu Sulaim dengan mahar yang telah dipersyaratkannya, yakni Islam.
Abu Thalhah lalu berkata, "Siapakah orang yang akan membimbingku untuk hal itu?" Ummu Sulaim berkata, "Yang akan mengenalkan hal itu adalah Rasulullah SAW." Pergilah Abu Thalhah menemui Nabi SAW. Ketika itu Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya.
Saat melihat Abu Thalhah, Nabi SAW bersabda, "Telah datang kepada kalian Abu Thalhah yang nampak dari kedua bola matanya semangat keislaman." Lalu Abu Thalhah datang dan mengabarkan apa yang telah dikatakan oleh Ummu Sulaim terhadapnya. Abu Thalhah pun ahkhirnya menikahi Ummu Sulaim dengan mahar yang telah dipersyaratkannya, yakni Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar