Hiburan Sejati, Bagaimana Memilikinya?
Eramuslim.com | Media Islam Rujukan,
Syarat bagi ketenangan hati
ialah keperluan asasinya diisi yaitu iman. Orang yang beriman akan mendapat
kepuasan dengan hiburan yang berbekas di hati. Sekuat apapun jiwa, fikiran dan
fisik seseorang , ada masanya akan lelah oleh problematika hidup yang dialami.
Manusia tetap lemah, ia perlukan istirahat dan ketenangan. Bukan hanya
istirahat badan, tetapi juga istirahat jiwa dan pikiran. Bayangkan kalau badan
dibanting dengan kerja berat tanpa istirahat. Apa yang akan terjadi? Begitulah
manusia kalau terus menerus diterpa berbagai ujian hidup tanpa hiburan. Jiwa
akan resah dan pikiran akan menjadi kusut.
Banyak cara yang dapat
dilakukan oleh manusia untuk menghibur diri. Tetapi yang banyak berlaku dan
kita temui saat ini bukanlah hiburan sejati. Apa sih hiburan yang sejati?
Hiburan sejati adalah hiburan yang benar dan memberi pengaruh positif pada
hati. Hiburan yang bisa menjadi obat bagi jiwa, pikiran dan fisik serta
pengaruhnya akan lama. Sifatnya menenangkan dan membahagiakan.
Sekiranya ada masalah,
hiburan sejati akan menyelesaikan bukan melupakannya. Sebaliknya hiburan palsu
berpijak pada pada nafsu yang bertentangan dengan fitrah manusia. Sifatnya
bukan saja tidak menyelesaikan masalah tetapi menambah masalah yang ada. Ia
membuat lalai dan memunculkan pesona hanya sementara. Selepas itu, kesusahan
akan timbul lagi. Betapa banyak orang yang masih gelisah dengan apa yang
dikatakan 'hiburan', termasuk para penghibur itu sendiri. Di dunia sekarang ini
para penghiburlah yang paling tidak terhibur. Tanpa perlu membuat kajian dan
penyelidikan pun, kita boleh melihat sederet nama para penghibur, terutama
artis-artis Barat yang terlibat dengan narkoba, krisis rumah tangga, AIDS,
sakit jiwa dan bunuh diri.
Hiburan yang sejati puncaknya
adalah hati yang tenang. Syarat bagi ketenangan hati ialah keperluan asasinya
diisi, yaitu iman. Orang beriman akan mendapat kepuasan dengan hiburan yang
berbekas pada hati. Artinya, jika hati benar-benar disuburkan dengan iman, maka
hati pun akan terhibur. Inilah hiburan sejati bagi orang-orang beriman:
1. Berhubungan dengan Allah
dengan sholat dan mendengar lantunan azan. Rasulullah saw bersabda, "
Wahai Bilal, tenangkan kami dengan azanmu." Hanya dengan sholat , hati
orang yang bertaqwa sudah terhibur sebagaimana sabda Rasulullah saw:
"Sejuk mataku di dunia dengan solat." Hati orang-orang bertaqwa
terhibur dengan sholatnya karena mereka merasa seolah-olah sedang
berbisik-bisik, bermesra, mengadu dan merintih dengan kekasih hatinya. Siapa
yang tidak merasa terhibur kalau sudah bersama kekasih?
2. Melaksanakan perintah
Allah. Apabila melaksanakan perintah Allah, orang-orang beriman akan terhibur
kerana merasakan perintah itu datangnya dari kekasih hati. Bila yang
memerintahnya adalah kekasih, apa lagi yang ingin disusah-susahkan? Kalau sudah
cinta, lautan api akan diseberangi. Puncak Himalaya akan sanggup didaki. Orang
yang tidak tahu menyangka mereka menderita tetapi sebenarnya mereka
bahagia.
3. Bergaul dengan banyak
orang. Orang yang telah mendapat hibuan sejati, sikapnya tenang. Bila bergaul
dengan manusia, mereka terhibur dan menghibur. Kasih sayang terpancar pada
wajah, sikap dan tutur katanya. Bagi orang beriman, kasih sayang dalam
pergaulan memberi hiburan yang sangat bernilai. Dia menyayangi dan disayangi.
Sebaliknya, manusia yang tidak mendapat hiburan sejati menjadi seorang pemarah,
pendendam dan emosional. Mereka tidak terhibur dan tidak dapat menghibur. Dalam
pergaulan, mereka selalu menyakiti orang lain karena mereka mencoba mendapatkan
'hiburan' dengan melepaskan keresahan yang ada dalam hatinya.
4. Menerima ketentuan hidup
dari Allah. Orang mukmin juga merasa terhibur dengan warna kehidupan yang
diberikan Allah. Hatinya senantiasa bersangka baik dengan Allah. Hal itu yang
membuatnya tidak pernah merasa resah. Bila diberi nikmat, mereka terhibur lalu
mereka bersyukur. Diberi kesusahan mereka juga terhibur lalu mereka bersabar.
Bila sakit, terasa diberi kesempatan untuk mendapat ampunan. Hanya badan yang
sakit, tetapi hati tetap kuat dan sehat untuk mengingat Allah. Bila sehat,
terasa diberi rahmat.
5. Melihat dan merenungi
ciptaan Allah. Orang yang beriman juga akan terhibur dengan melihat alam
ciptaan Allah. Timbul rasa tenang, gembira dan bahagia melihat pantai-pantai
yang bersih, bukit yang menghijau, laut yang berombak dan sebagainya. Melihat,
mendengar dan berfikir itu sudah cukup untuk merasakan keindahan
Penciptanya.
Sebaliknya mereka yang tidak
beriman atau lemah imannya memerlukan hiburan luar yang sangat banyak. Walaupun
sudah bermacam-macam jenis hiburan yang dinikmati, tetapi hidup masih
menjemukan. Mereka tidak pernah puas karena apa yang mereka nikmati hanya
hiburan palsu. Jika iman sudah disuburkan di dalam hati, manusia tidak
memerlukan hiburan yang banyak seperti sekarang ini. Mereka cukup terhibur
dengan membaca al-quran, nasyid, lagu-lagu tanpa musik yang melalaikan,
bershalawat dan ibadah-ibadah yang lain. Semua itu sudah cukup untuk memuaskan
hati. Namun ini tidaklah berarrti orang beriman menolak langsung hiburan-hiburan
dari luar diri.
Bagi mereka, hiburan luar itu
boleh saja untuk lebih menyuburkan lagi hiburan dari dalam diri, yakni iman,
dengan syarat ia mematuhi syariat. Alunan ayat suci al-Quran, nasyid yang
mengagungkan Allah, shalawat yang memuji nabi, puisi yang menghaluskan rasa
kehambaan kepada Allah, pasti akan semakin menyuburkan iman, sumber hiburan
utama di dalam hati orang yang beriman.
Inilah garis pemisah antara
hiburan sejati yang dinikmati oleh orang beriman dengan hiburan palsu yang
melalaikan orang yang tidak beriman. Inilah hakikat yang masih belum tersurat
di mata masyarakat. Masih banyak yang menganggap, jika Islam diterapkan, maka
kehidupan akan berubah menjadi suram dan murung. Tidak ada keceriaannya karena
mereka beranggapan bahwa Islam menolak hiburan. Tetapi kini, hal itu sudah
terjawab bahwa Allah swt telah menyediakan satu hiburan sejati kepada para
hamba-Nya.Hiburan yang dapat dirasakan di dunia lagi sebelum hamba-Nya
menikmati hiburan yang hakiki di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar