JABAT TANGAN YANG
MEMBAWA DOSA BAGIAN KEDUA
MENEPIS
SYUBHAT SEPUTAR JABAT TANGAN
Syubhat
pertama : Kaum wanita memegang tangan nabi di atas kain baju beliau saat bai'at
mereka yg mengatakan hal itu berdalih dgn apa yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad
dr Asma binti Yazid. Dalam riwayat disebutkan " Asma berkata kpd Nabi
mengapa engkau tdk membuka penutup tanganmu untuk berjabat tangan dengan kami,
wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab " sungguh aku tidak berjabat tangan dgn kaum
wanita."(Al Hadits). Dalam hadits ini terdapat Syahr bin HAusyab yg
dikomentari oleh Al hafizh dlmkitab Al Taqrib ia adalah perawi yg jujur, namun
banyak meriwayatkan riwayat mursal dan wahn. Taqrib Tahdzib hal 269. lihat
Tuhfatul Ahwadzi, VII : 476-477; dan Al kamil, Ibnu adi, IV ; 39-40
Al
Hafizh Al Iraqi rahimaullah mengatakan " ada yg menduga bahwa beliau
berjabat tangan dengan wanita dgn kain pembatas. Namun hal itu tidak benar.
bila beliau yg makshum saja tida melakukan maka orang selain beliau lebih
berhak untuk menghindari hal itu.
Syubhat
kedua;hal ini sudah menjadi budaya
Kalangan yg memperbolehkan jabat tangan dgn kaum wanita mengatakan "
berjabat tangan dgn wanita bukan mahram telah menjadi budaya."
Jawabanya adalah merebaknya budaya jabat tangan dgn kaum wanita yg bukan mahram
bukanlah suatu kebutuhan sama sekali seperti yang banyak diyakini oleh
kebanyakan orang. Tradisi tdk bisamenjadi alat penentu dlm mengubah hukum2 yg
telah ditetapkan oleh Al Qur'an dan As Sunah kecuali hukum2 yg berpijak pada
tradisi yg berlaku. Jabat tangan dengan wanita tidak ada kaitannya dgn hukum
adat
itulah
sebagian syubhat yg ada berkenaan jabat tangan dan masih ada beberapa syubhat
yg lainnya untuk lebih jelasnya bisa di baca di buku "
JABAT TANGAN YANG MEMBAWA DOSA" karya Muhammad Al Muqoda,.
Insya
Allah pada kesenpatan berikutnya akan saya bahas berkenaan mengucapkan salam
kepada wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar